Main Cast : Park Thunder
Jung Krystal
Other Cast : udah taulah siapa aja...
Sebenernya gw Pribadi bingung juga sih, judul sama ceritanya agak lari...judulnya menceritakan laki-laki yang sempurna, tapi di ceritanya, kesempurnaa seorang Park Thunder kurang kelihatan. Yahhh pokonya baca terus aja, nanti gw usaha masukin ceritanya*plak
***
Musim semi mulai muncul, semua siswa-siswi SMA Seoul Senior High School terlihat masuk kedalam gerbang sekolah dengan ekspresi bahagia setelah sebulan tak bertemu, tidak ada lagi mantel atau sweater tebal yang mereka kenakan, melainkan kemeja putih dengan bawahan kotak-kotak bernuansa merah dan hitam, serta rompi yang senada dengan bawahannya, tak lupa dasi berwarna hitam.
Sama seperti siswa-siswi yang lain, Krystalpun terlihat ceria, dia berjalan dibalkon sekolah sambil mendengarkan lagu, dibiarkannya angin menerbangkan rambut panjang dan indahnya itu...
"Krystal! kukira kau dimana! ternyata kau di balkon!" ucap Suzy ngos-ngosan dengan muka memerah dan bandana merah yang senada dengan pakaiannya itu.
"Oh? wae? aku datang lebih cepat agar bisa melihat pemandangan ini" ucap Krystal sambil melepaskan headsetnya.
"Hmm...hanya mencari saja, by the way...tadi anak-anak menanyakan mengenai hubunganmu dengan Thunder dikelas" ucap Suzy sambil menunduk pelan, dia tau Krystal tidak suka kabar ini.
"Argh! mereka pasti mengetahuinya! lalu kau jawab apa?" Ucap Krystal sedikit emosi.
"Aku hanya bilang kalau berita itu salah, kalian hanya pergi untuk membeli hadiah ulang tahunku dan Sulli" ucap Suzy dengan rasa tidak enak pada sahabatnya itu.
"Huft! baguslah baguslah" ucap Krystal sambil mengangguk pelan.
***
Sementara itu Thunder terlihat asik membaca buku di kelasnya dengan earphone yang menyangkut ditelinganya, semua anak dikelasnya sudah mengerti bahwa Thunder tidak bisa diganggu jika dalam keadaan seperti itu.
"Anyeong!!" Jiyeon masuk kedalam kelas Thunder dengan suara teriakan cemprengnya, namun sayangnya tidak ada yang menyambutnya. Sudah Jelas, kelasnya kan bukan disini...tapi dia bisa seenaknya berteriak mengganggu ketenangan kelas itu.
"Wuah! Jiyeon, ada apa?" tanya Mir yang kebetulan mau keluar kelas.
----
Thunder POV
"....." Yahhh kenapa ketika sedang asik menikmati suara indah milik IU tiba-tiba lagunya mati? perasaan aku tidak memencet pause?
"Kau tau? teman kita Sulli?? dia sudah memiliki namjachingu di tempat karantinanya!!!" Sumber suara itu berasal dari Jiyeon didepan pintu yang sedang bebricara dengan Mir, sudah lama tidak melihat tampang menor miliknya...
Tapi, coba kucerna lagi. Sulli? Sulli memiliki namjachingu?? nuguya? Istirahat nanti akan kutanya pada Krystal atau Suzy jika bertemu...jujur aku tidak begitu saja percaya dengan kabar dari Nona Menor seperti Jiyeon, bisa saja dia mengarang? apalagi semenjak surat darinya saat kelas X dulu...
***
Jam istirahatpun tiba, aku segera merapikan buku-buku dimejaku dan bersiap ke kantin bersama Mir dan Myungsoo...
"Cepat!" ucap Myungsoo sedikit membentak karena suasana dikoridor sekolah sedikit berisik, aku hanya mengangguk dan buru-buru memasukan buku kedalam tas, Namun...karena kurang hati-hati beberapa lembar dari file ku berjatuhan...
"Argh!" gerutuku sambil mengumpulkannya asal, namun ternyata saat kuperhatikan ada salah satu lembar bertuliskan...
"Awal Musim Semi : Choi Saem memanggil, H-4 Nenek sihir debat"
Ah! iyaa...aku lupa soal itu! Choi Saem menyuruhku keruangannya untuk membahas latihanku dengan Krystal! hufftt.......Mian Myungsoo-ah, Mir-ah....
"Wae?" tanya myungsoo saat aku tiba di depan kelas.
"Jangan bilang si murid teladan punya janji dengan guru?" tebak Mir dan itu benar sekali! aku hanya mengangguk pelan dan menyengir tak enak kepada mereka.
"Yah!! sudah kuduga, yasudah....kita berjalan sampai ruangan guru, lalu kau kedalam dan kami ke kantin!" ucap Myungsoo sambil merapikan rambutnya dan kamipun berjalan menuju Ruang guru.
***
Kubuka pintu Hitam itu, dan masuk kedalamnya...semua guru sibuk dengan tugas mereka, ada yang asik mempoles pipi dengan bedak, ada yang sibuk berkutat dengan dokumen-dokumennya, ada yang sedang makan, dan sebagainya.
"Eh? Park Thunder...mencari siapa?" tanya Kwon saem yang sedari tadi hanya duduk termenung dimeja Piket.
"Anyeon saem, aku mencari Choi saem, dia memanggilku" ucapku dengan sopan, Kwon saem adalah wali kelasku saat kelas X, dia sangat baik dan tegas.
"Oh? kamu taukan ruangannya? dia ada disana kok" ucap Kwon saem sambil menatap pintu berwarna coklat dipojok ruangan ini.
"Arraso, gomawo saem" ucapku dan membungkuk 90 derajat lalu berlari kecil keruangan yang ku tuju.
Saat hendak membuka pintu, mataku tertuju pada Krystal yang duduk disamping Tanaman Hias dengan wajah bosan, kenapa dia tidak masuk? malahan duduk disudut ruangan seperti anak terbuang.
"Ya! kenapa kau disini? bukannya masuk?" tanyaku menghampirinya, diapun mendongkakan kepalanya dan dan tersenyum kecut.
"Kajja!" ucapku dan kembali membuka pintu Choi saem, dia mengikutiku untuk masuk.
Saat kubuka pintunya....
Thunder POV end
-----
Author POV
"Thunder? Krystal! akhirnya kalian datang...." ucap Choi Saem sambil merapikan Blazer yang dia gunakan.
Thunder dan Krystal hanya tersenyum kecut, pemikiran mereka bukan ke arah Choi saem melainkan siswi yang duduk didepan Choi saem...
Jiyeon...
Sadar bahwa kedua muridnya itu menatap ke arah Jiyeon, Choi saem hanya tertawa garing untuk mencairkan suasana, sebenarnya dia berfikir kenapa ekspresi Thunder dan Krystal jadi aneh saat bertemu Jiyeon? bukankah seharusnya mereka saling menyapa karena teman satu angkatan?
"Kalian pasti bertanya-tanya kenapa Saem aja Jiyeon kesini, yakan?" ucap Choi saem dengan senyum manisnya, Krystal hanya menggaruk kepalanya yang tidak gatal itu dan mengangguk pelan, beda dengan Thunder yang menatap guru didepannya datar.
"Jadi begini, setelah musim dingin yang panjang...saem melihat bahwa potensi debat dimiliki juga oleh chingu kalian yang satu ini...Jiyeon memiliki kualitas berdebat yang baik juga...tidak ada salahnya kalau kita adu Jiyeon dan Krystal kan?" ucap Choi saem.
Thunder sontak menatap Krystal, Krystal hanya tersenyum kecil, tapi Thunder tau hati Krystal remuk mendengar berita ini, selain kecewa karena ada kemungkinan akan diganti, Krystal juga pasti kecewa karena pesaingnya adalah musuh bubuyutannya.
"Bagimana Krystal?" tanya Choi Saem
"Lebih baik saya mengundurkan diri saem..."
Semua mata menatap Krystal kaget, Choi saem dan Thunder kaget akan penuturan Krystal tadi, mana Krystal yang pantang menyerah selama ini? beda dengan Jiyeon yang telihat kaget dengan beribu rasa kemenangan.
"ehm, tidak tidak...kalian harus diadu...Krystal selama ini berlatih dengan Thunder, tapi...kalau langsung menyerah kan tidak baik, mungkin kamu shock dengan pernyataan saya tadi, jadi saya harap kamu bisa berfikir lagi" ucap Choi Saem.
---
Jiyeon POV
Krystal? berlatih dengan Thunder? jadi gosip yang selama ini benar-benar terjadi? mereka benar-benar kencan? dan menghabiskan musim dingin kali ini berdua? ck! bodoh sekali Thunder bisa termakan oleh tipu muslihat si gadis sombong seperti Krystal!
Sehabis dari Ruang guru, aku menghampiri Hyuna dikelas, dia terlihat asik berlatih dance dengan klubnya yang mayoritas ada dikelas kami.
"Hyuna-ah!" panggilku dengan ekspresi kesal.
"Jiyeon? wae? kenapa ekspresimu terlihat berantakan seperti itu?" tanya Hyuna sambil mengelus rambutku pelan.
"Aku sial! sial !sial!!" gerutuku kesal, hanya dia yang bisa menghiburku disaat terpuruk seperti ini, semua ambisiku bisa dia lakukan dengan baik, dia memang teman yang sangat sangat baik!
"Sial kenapa? tidak ada kata sial dalam kamusmu! geutchi?" ucap Hyuna sambil duduk dimejaku.
"Setelah Sulli bisa menjadi model terkenal, sekarang? KRYSTAL! dia bisa berduaan dengan Thunder dimusim dingin kemarin!!" ucap Jiyeon kesal.
"Mwo? jadi berita itu benarr??" pekik Hyuna, Jiyeon hanya mengangguk cepat.
"Anak itu belum puas dengan kejadian satu tahun yang lalu, eoh?" ucap Hyuna dengan ekspresi dendam pada wajahnya, Jiyeon hanya tersenyum kecil melihat temannya itu terbawa emosi karena perkataanya.
Jiyeon POV end
___
Author POV
"Kau meyerah berarti kau kalah!" ucap Thunder dibalkon sekolah setelah dari ruang guru tadi.
"Aku tidak peduli! asalkan jangan berhubungan dengan yeoja itu! aku tidak suka dengannya!! aku benci melihat wajahnya!!" ucap Krystal memekik seperti ingin menangis.
"Begitu beratkah kejadian satu tahun yang lalu sehingga kau seperti ini dengannya? tidak mau masuk ruangan choi saem karena ada dia disana?" ucap Thunder mendekat ke Krystal.
"Berat! sangat berat! aku takut masuk sekolah, aku takut keluar kelas, aku takut menggunakan barang-barang pribadiku, rasanya aku seperti manusia terkena kusta dimana setiap orang melihatku mereka memandangku jijik!" ucap Krystal mengepalkan tangannya menahan emosinya.
"Maka dari itu, kau harus menunjukan pada mereka kalau kau bisa mengalahkan Park Jiyeon itu! balaskan dendam Sulli kepadanya!" ucap Thunder menatap Krystal serius.
----
Krystal POV
Sulli Sulli dan Sulli! bisakah dia tidak membahas nama itu dalam kondisi seperti ini? saat gosip itu ada, saat keadaan seperti ini, semua beban ada padaku! bukan Sulli!! kenapa dia berkata Sulli Sulli dan Sulli????
"Wae?" tanyanya tanpa rasa bersalah saat aku menatapnya geram.
"Ya! apakah kau tidak sadar kalau semua yang kau lakukan berhubungan dengan Sulli,Sulli dan Sulli? sekarang ini masalah ada padaku! kau kalau membantuku, bantulah dengan ikhlas! bukan karena seorang Sulli atau apapun itu! Sulli sedang bergembira dikarantinanya dengan namjachingunya...dia tidak tau masalah disini!" ucapku dengan ekspresi geram, kuluapkan semua amarahku didepannya.
"M..Mwo? Namjachingu???" kaget Thunder dengan ekspresi mati kutu...
"Neo molla?" dia tidak tau berita itu? meyukai gadis itu tapi, tidak tau perkembangannya saat dikarantina, dia kira dengan adanya Sulli dikarantina, dia sudah aman? pabo!
"Nugu?" tanya Thunder dengan suara dingin, OH MY GOD! aku salah bicara?
"Aigoo....tanyalah sendiri, aku malas membahasnya" ucapku sambil berjalan meninggaljannya sendirian diatas balkon.
***
"Ya! Thunder itu tidak tau kalau Sulli sudah memiliki namja chingu?!" ucapku pada Suzy saat kami sudah dikelas.
"Molla, kurasa tidak...." ucap Suzy sambil memainkan ponselnya, Park Saem tidak masuk lagi hari ini karena anaknya yang paling muda sakit, Ck!
"Pantas saja" gumamku dan membuka materi pelajaran, sudah 3 minggu Park Saem tidak mengajar, aku akan ketinggalan pelajaran jauh nanti!
"Pantas kenapa?" tanya Suzy yang ternyata mendengar gumamanku tadi, jeli sekali telingaya! hahaah
"Thunder terlihat kaget saat aku menceritakan tentang namjachingu Sulli" ucapku pelan, huft! biar mereka saja yang mengurus masalah mereka! terlalu merepotkan jika aku ikut campur
Krystal POV end
----
Author POV
"Tapi Krystal ada lomba debat Noona! dia pasti focus pada lombanya!!" ucap Thunder seraya turun dari tangga dengan cepat.
"Tapi....Pemotretannya 2 minggu lagi... tidak usah terburu-buru, kau ini kenapa sih?" ucap Sandara mengikuti Thunder berjalan ke dapur.
"Noona! stop memaksa, aku tidak mau disuruh-suruh mengejar model-modelmu! urus itu sendiri! apalagi dia seperti Krystal!" ucap Thunder berbalik badan dengan ekspresi kesal pada Sandara.
"Aku tidak memaksa! hanya minta tolong, kulakukan ini karena aku percaya denganmu Park Thunder!" ucap Sandara ngotot, Thunder hanya menghela nafas pelan.
Drrtt....
"Sulli menelepon" ucap Thunder pada Noonanya dan pergi meninggalkan dapur.
***
"Selesai!" ucap Jessica didepan komputer rumah dengan senyuman puasnya...
"Selesai apa? tanya Krystal yang baru selesai mandi sambil menggosok-gosokan rambut basahnya dengan handuk biru miliknya.
"Mengirim lamaran..." ucap Jessica dengan senyuman manisnya, terlihat ekspresi kegembiraan disana.
"Mwo? lamaran? kau mau kerja eon?" tanya Krystal penasaran.
"Ne, aku mendaftar ke Butik milik Sandara park, belum tentu diterima sih... tapi tidak ada salahnya kalau mencoba kan?" ucap Jessica, Krystal hanya tersenyum kecil dan mengangguk.
***
"Yeoboseoyo?" Ucap Thunder saat dia tiba di teras kamarnya.
"Thunder-ah! ini aku Sulli!!" ucap Sulli disebrang sana, bukannya ekspresi bahagia, ekspresi datarlah yang ditunjukan Thunder saat mendengar suara Sulli.
"Oh? waeyo Sulli-ah?" tanya Thunder sambil mengusap tengkuknya pelan, entah apa maksudnya.
"Hmm...mian, aku lama tidak memberi kabar, tapiii aku ingin bercerita sesuatu!!" ucap Sulli antusias.
"apa itu? kau punya namjachingu?" ucap Thunder dengan wajah malasnya.
"Ahhh...majja majja! kau tau? Suzy pasti memberi tahumu ya??" ucap Sulli dengan suara antusias disana.
"Ho'oh" ucap Thunder malas dan kembali masuk kedalam kamarnya karena angin musim semi yang masih sedikit dingin.
***
Keesokan harinya Krystal terlihat duduk termenung didepan meja Choi Saem, matanya sesekali menatap jam dinding yang terpajang disebelah kanannya, sudah setengah jam dia duduk dikursi hitam itu menunggu saingannya, Jiyeon.
"Ck! kemana sih anak itu!? janji jam 1, tapi sudah jam 1 lebih dia belum datang!" ucap Choi saem yang masuk kedalam ruangannya sambil melirik jam di ponselnya.
"Jika sampai jam 2 dia belum datang, dia akan kita cancel!" ucap Choi saem sambil tetap menatap layar ponselnya, Krystal hanya tersenyum kecut dan mengangguk. Disisi lain dia senang karena akan ikut lomba dan menunjukan keahliannya didepan orang yang dia benci (Jiyeon), disisi lain dia takut akan perlombaan yang tinggal menghitung hari.
***
Thunder POV
Masih sulit menerima Sulli sudah memiliki namjachingu disana, seperti apa sih namja yang dia suka itu? kenapa dia bisa terpincut oleh namja seperti lee taemin? hari ini pikiranku hanya terfokus ke arah Sulli, bahkan aku tidak konsen akan pelajaran hari ini!
Sepulang sekolah, aku mampir ke kantin sekolah untuk membeli bubble, huft! dulu aku sering minum bubble dengan Sulli...Argh! sudahlahhhh lupakan Sulli itu Park Thunder!
"Cheondung!" kulihat Myungsoo dan Suzy memanggilku dari salah satu bangku di kantin ini, mereka makan dimeja yang sama? berdua? jarang kulihat pemandangan seperti ini, setauku Suzy selalu dengan Krystal, sejak kapan dia mau dengan namja seperti Myungsoo pula?
"Eoh? kalian disini? tidak biasanya" ucapku dan duduk diantara mereka, kulihat ekspresi keduanya seperti kelabakan, seperti orang backstreet yang ketahuan, apa mereka memang backstreet?
"Hmm...tadi aku melihat Suzy sendiri, tidak salah kan kalau kita menjalin pertemanan?" ucap Myungsoo sambil memainkan sumpitnya dan menatap Suzy, Suzy hanya mengangguk kecil dan merapikan rambunya yang bahkan tidak berantakan.
"Memang kemana nenek sihir itu?" tanyaku sambil meminum bubble Moccacino miliku, Suzy terlihat bingung siapa orang yang kumaksud, heol! apakah dia tidak tau kalau paras sahabatnya itu seperti nenek sihir?
"Jung Krystal itu..." ucapku ogah-ogahan menyebut namanya.
"Ohh..dia dipanggil Choi saem" ucap Suzy singkat, Myungsoo hanya tersenyum kecil mendengar ucapan Suzy, aku jadi aneh menatap dua orang didepanku ini? lebih baik aku mampir ke ruangan Choi saem.
***
"Jiyeon sudah ditunggu 1 jam, tapi dia tidak kunjung datang" ucap Choi saem padaku didepan ruangannya, dia terlihat panik sekarang.
"Yasudah, kita fix-kan saja Krystal saem, dia cukup bisa diandalkan kok" ucapku mantap, Choi saem terlihat mencerna ucapanku sebentar dan menganggukan kepalanya.
Thunder POV end
---
Author POV
"Lebih baik kita kirim saja Krystal untuk lomba itu" ucap Choi saem sambil menulis sesuatu diatas selembar kertas.
Thunder tersenyum tipis dan menatap Krystal yang terlihat puas akan keputusan akhirnya, walaupun dia belum berdebat dengan Jiyeon, tapi ketidak datangannya Jiyeon ke ruangan choi saem mengartikan ketidak seriusannya Jiyeon akan lomba ini.
***
"Sudah fix ikut lomba, kok masih lecek begitu wajahnya?" ucap Thunder sambil menaruh semangkuk Ice cream berukuran sedang didepan Krystal yang menatap keluar jendela dengan tatapan kosong.
"Gwencahana" ucap Krystal sambil mengambil sendok yang berada ditengah meja.
"Aku masih bingung kenapa Jiyeon tidak datang tadi" ucap Krystal membuka suara sambil memasukan satu sendok Ice cream strawberry kedalam mulutnya.
"Kenapa kau memikirkan dia?" ucap Thunder sambil memasukan beberapa potongan biskuit coklat untuk dicampurkan kedalam ice creamnya.
"Sepertinya dia menyiapkan beribu rencana untuk menjatuhkanku dibalik ini semua..." ucap Krystal yang sontak membuat Thunder menatapnya kaget.
"Kenapa aku tidak berfikiran seperti itu?" ucap Thunder pelan, dia juga khawatir akan nasib temannya ini, teman? apakah perlahan-lahan Krystal sudah mendapatkan posisi teman baginya?
"aku takut" ucap Krystal pelan.
Thunder masih menatap Krystal pelan, pikiran keduanya melayang entah kemana, Thunder lebih memikirkan cara untuk melindungi Krystal karena sesuai janjinya saat itu, apalagi tanpa Krystal tau kalau Jiyeon menyukai dirinya, semakin besar tekanan yang mungkin akan Krytsal hadapi nanti.
Berbeda dengan Thunder, Krystal lebih memikirkan apa yang akan dia terima beberapa hari kedepan saat kepala sekolah Lee mengumumkan keikut sertaanya dalam lomba debat, itulah yang dia takuti jika menjadi murid yang teladan seperti Thunder, pasti banyak yeoja yang iri dengannya dan ingin menjatuhkannya, dia tidak suka pergaulan sekolahnya ini.
"Ceritakan semuanya padaku" Tiba-tiba Thunder bersuara yang sontak membuat Krystal bingung.
"Ceritakan apa?" ucap Krystal.
"Semua yang kau alami yang berhubungan dengan Jiyeon" ucap Thunder, Krystal menghela nafas pelan, menceritakannya dengan Thunder sama dengan mengorek luka perih itu.
Dimasa Orientasi, Krystal dan Sulli juga Suzy sudah sangat akrab, mereka sering bercanda dan bercerita bersama, semua teman sekelas selalu meledek mereka bertiga pasalnya 1 meja dikelas itu ditempati 2 murid, dan kebetulan Krystal bersama Sulli duduk bersama, dan Suzy duduk sendiri dibelakang, dan jadinya Suzy suka duduk berdempet tiga dengan Sulli dan Krystal.
"Seharusnya mereka memiliki meja khusus, jadi bisa ditempati bertiga!" itulah julukan yang diberikan Onew pada mereka.
Sampai akhirnya Krystal mengenal gadis modis bernama Jiyeon yang selalu memiliki masalah dengannya, dan ternyata gadis itu adalah mantan sahabatnya Sulli dan Suzy dulu.
Ada beberapa kemungkinan Jiyeon memiliki dendam kepadanya, mungkin karena Sulli dan Suzy dekat dengannya sekarang, atau mungkin karena mereka selalu dibanding-bandingkan oleh teman-teman mereka.
"Intinya dia sering menindasku, hingga aku malas sekolah" ucap Krystal sambil menghela nafas untuk mengakhiri ceritanya.
"Dia merebut semuanya dariku Thunder, teman-temanku,perhatian guru-guru kepadaku,julukan yang kupunya dulu, Ciri khas milikku, semuanya dia ambil! tapi hanya satu yang tidak dia ambil" ucap Krystal dengan ala Misteriusnya.
"Apa?" tanya Thunder penasaran
"Sulli dan Suzy, hanya mereka yang masih ku pertahankan" ucap Krystal menatap lurus kedepan dengan tatapan yang kosong.
"Sebegitu pentingnya kah Sulli dan Suzy bagi Krystal?" ucap Thunder dalam hati.
TBC
Teenagers world
Selasa, 12 Mei 2015
Senin, 27 April 2015
He's so Perfect! (Part 3)
Main Cast : Jung Krystal
Thunder Park
Other cast : Sandara
Jessica
Suzy
Sulli
Kim Myungsoo
***
Thunder berjalan ke arah parkiran sambil menatap kekanan dan kekiri, dirapatkannya Jaket yang dia kenakan karena angin berhembus cukup kencang, namun sampai saat ini dia belum menemukan Krystal, temannya itu.
Dikeluarkannya ponselnya dari saku celananya, tidak ada tanda-tanda Krystal menelepon, maka itu berarti dia harus menelepon Krystal duluan,
"Apa jangan-jangan dia pulang duluan?" gumam Thunder sambil meletakkan ponsel tersebut ditelinga kanannya.
"Yeoboseyo" Krystal menjawab, Thunder terlihat lega disana...berarti Krystal tidak marah padanya karena dia mau mengangkat telepon darinya.
"Krystal! kau dimana? aku diparkiran sekarang!" Ucap Thunder tanpa ba-bi-bu
"Aku di area mainan anak-anak" ucap Krystal dengan nada datar, Thunder terlihat memasang ekspresi aneh, untuk apa dia di area anak-anak? pikir Thunder.
"Baiklah,aku kesana" Ucap Thunder dan mematikan sambungan teleponnya.
***
Krystal POV
Karena kesal dengan Thunder, aku pergi dari Toko Perhiasan itu... aneh bukan? dia yang meminta pendapat, tapi dia malah mentah-mentah menolak pendapatku? seharusnya dia menghargainya!
Akupun duduk di area permainan anak-anak, disana banyak anak-anak berumur 3-5 tahun bermain, ya...mereka cukup menghibur menurutku, ada yang asik dengan bola mainannya,ada yang asik dengan bonekanya,ada yang asik melompat kesana kemari...mereka sangat menggemaskan!
"Unnie!" tiba-tiba seorang gadis manis dengan pipi bulat dan rambut hitam diikat dua duduk didepanku.
"Anyeong!" ucapku dengan suara manis,agar dia tidak takut denganku...
"Apa yang unnie lakukan disini?" tanyanya dengan suara lucunya, yang membuatku ingin meremas kedua pipi bulatnya.
"Hanya duduk, kamu?" tanyaku lagi.
"Aku sedang menunggu ibuku berbelanja...tadinya kukira permainan ini seru, ternyata sangat membosankan" ucapnya dengan ekspresi sedih.
"Hmmm...begitu, namamu siapa?" tanyaku basa-basi, mana mungkin kami mengobrol namun tidak tau nama satu sama lain? benarkan?
"Kim Han Eun imnida...nama unnie siapa?" tanyanya lagi.
"Krystal Jung imnida..." jawabku dengan senyum termanisku, dia pasti akan terus terbanyang akan senyumku sampai dia berumur sepertiku! pasti.
Drttt.... ponselkupun berdering, pasti namja itu yang menelepon!
Yahh....mungkin dia sedang beruntung, karena aku habis bicara dengan Han Eun, jadi moodku agak membaik dan mau menjawab teleponnya, jika saja moodku buruk, telepon darinya akan kumatikan dan membiarkannya mencariku dengan udara sedingin ini!
"Yeoboseyo" ucapku malas.
"Krystal! kau dimana? aku diparkiran sekarang!" Ck! dia kira aku yeoja seperti di drama tadi? mengambek dan mengumpat di parkiran mobil?
"Aku di area mainan anak-anak" jawabku asal, sebenarnya aku bingung ini adalah area anak-anak atau foodcourt, karena banyak juga anak remaja atau seumuranku makan di cafe kecil yang disediakan disini.
"Baiklah,aku kesana" baiklah, jika dalam hitungan 30 menit dia belum sampai disini? jangan harap dia akan menemukan Jung Krystal disini!
"Siapa yang menelepon unnie?" tanya Han Eun dengan tatapan polosnya menatapku.
"Chingu..."ucapku kembali memasang ekspresi ramah kepada bocah didepanku ini.
"Krys!" aku dan Han Eun menoleh ke arah Barat dan ternyata Thunder sudah disana dengan muka memerah, dia mencariku? huh! sudahlah...anggap saja olahraga ringan untuknya.
"Sudah jam 5! ayo pulang!" ajak Thunder sambil menghampiri mejaku, Han Eun hanya menatap Namja berbadan kekar ini polos.
"Ini chinggu-nya unnie?" tanya Han Eun sambil menatapku, akupun kembali menatapnya dan tersenyum.
"Aku dari tadi bersama Han Eun, mana mungkin kubiarkan dia sendiri menunggu ibunya selesai berbelanja, aku harus menunggu sampai ibunya datang!" ucapku ketus, Thunder menatap Han Eun dengan tatapan malas, sepertinya dia tidak terlalu suka anak kecil.
"Unnie, aku disini bersama Oppaku, dia ada di bangku itu! kalau unnie pulang dengan Oppa, aku bisa kembali kesana..." ucap Han Eun sambil menunjuk namja berumur 14 tahun yang asik memakan Crapes dengan Earphone ditelinganya.
"Yahh...baiklah kalau begitu, Han Eun...sampai jumpa lagi!" ucapku sambil melambaikan tangan ke arahnya dan meninggalkannya dibangku itu sendirian.
***
"Lalu kita mulai mendekor?" Tanya Thunder saat kami tiba dilantai dua rumah Sulli dan Suzy.
Suzy dan Sulli kamarnya berada dilantai dua, dan semua barang ataupun ruangan yang ada dilantai dua adalah ruangan milik mereka berdua, mulai dari Kamar,Toilet,Televisi,Ruangan Sepatu mereka,Ruangan Baju mereka...semuanya penuh akan diri mereka berdua pokonya!
"Tunggu apalagi?" ucapku sambil mengeluarkan satu persatu hiasan, Suzy dan Sulli sangat tidak keberatan jika teman akrabnya memasuki lantai dua, tapi jika tamu yang tidak mereka kenal memasuki lantai dua, siap-siap akan mendapat ocehan pedas dari anak kembar ini!
Aku dan Thunder mulai mendekor, Thunder yang menempelkan barang-barang dilangit ruangan, seperti balon dan sebagainya, aku yang menyiapkan kue, minuman,makanan,letak kursi da sebagainya.
07.45
Aku dan Thunder hanya tersenyum puas melihat hasil karya kami, sepertinya aku berbakat juga dalam hal seperti ini, Thunder segera menghempaskan tubuhnya keatas sofa dan tersenyum.
Tak berapa lama suara mobil Appa-nya Sulli dan Suzy terdengar ditelinga, suara mobilnya sangat khas! Dan beberapa pelayan terlihat menyambut keluarga itu dengan tatapan bahagia.
Hingga datanglah waktu yang ditunggu-tunggu....
Langkah kaki Suzy dan Sulli terlihat mendekat kelantai dua, aku dan Thunder mengumpat dibawah meja, jarak kami cukup dekat, aku bisa mencium aroma tubuh Thunder,sekalipun agak berkeringat...tapi aroma Kopi miliknya masih bisa kucium.
"3...2...1!!!" Ucapku memberi aba-aba
'Cklek'
"SURPRISEEE!!!!!" Teriakku da Thunder, bisa kulihat ekspresi Sulli terlihat kaget luar biasa sedangkan Suzy hanya melotot dan tersenyum puas.
"Saengil Cukkhae hamnida....Saengil Cukkhae hamnida...." Aku dan Thunder menyanyikan lagu itu untuk si Kembar bersaudara.
Aku membawakan kue untuk Suzy dan Thunder untuk Sulli, merekapun melakukan Make a Wish dan meniup lilinnya, malam itu kami lalui dengan penuh kebahagiaan, mulai dari bermain kartu,mendengarkan cerita Sulli saat dikarantina, dan disana Sulli menceritakan mengenai Seniornya yang menyatakan cinta padanya, bisa kulihat Thunder agak sedikit dingin disitu.
Pembicaraanpun kualihkan pada film terbaru yang ku tonton dan pemotretanku dan Suzy beberapa hari yang lalu....Sulli juga mengungkapkan kesedihannya karena tidak bisa menghabiskan waktu berdua lagi denganku da Suzy, dan disana ekspresi Thunder kembali ceria.
Krystal POV end
____
Author POV
"Bye!" Thunder melihat Krystal yang memeluk Suzy dan Sulli digerbang rumah kedua anak tersebut, sedangkan dirinya sudah siap dimobil untuk pulang dan mengantar Krystal.
Krystalpun membuka pintu mobil dan masuk kedalam mobil duduk disamping Thunder, dipakainya Seatbelt dan merapikan rambut panjangnya yang sedikit kusut karena angin musim dingin yang cukup kencang, namun sadar tidak ada Reaksi dari Thunder, diapun menatap Thunder.
"Wae?" tanyanya ketus melihat Thunder yang menatapnya dengan tatapan berbeda.
"Aniya, by the way...sorry buat tadi di Toko perhiasan, aku tidak bermaksud menyinggung" ucap Thunder sambil menyalakan mesin dan mulai melajukan mobilnya menelusuri perumahan elite itu.
"Ne, dan aku minta padamu Park Thunder, hargai pendapat orang! sekalipun kamu gasuka dengan pendapat orang itu!" kata Krystal jutek, Thunder sama mengangguk dan fokus mengendarai mobilnya kembali.
***
Didepan Rumah Minimalis yang ditinggalli Jung bersaudara ini, Mobil Thunder berhenti, dan memuntahkan Krystal dari dalamnya, Krystal membungkukan badannya menandakan dia mengucapkan terimakasih pada Thunder yang sudah mengantarnya, Thunder hanya tersenyum tipis dan mobil itupun melaju melewati gemerlapnya kota seoul.
Saat Krystal hendak membuka gerbang rumahnya, dilihatnya seseorang berdiri dibalik pohon besar didepan rumahnya, gerak-geriknya mencurigakan, dia langsung bersembunyi dibalik pohon saat tau Krystal mengetahui keberadaaanya. Tak mau ambil pusing, Krystalpun masuk kedalam rumahnya.
___
Thunder POV
Di hari minggu musim dingin, memang paling nyaman untuk bermalas-malasan...dimana sekolah libur, tidak ada kerjaan...rasanya hanya ingin membungkus diri dibalik selimut coklat dikamarku ini.
"Ya!! Thunder Park!!" Sandara Noona menggedor pintu kamar dan membukanya, kenapa Noona suka sekali mengganggu?
"Ya!! Ireona! Paliwa!!!!" Jeritnya sambil memukul bahuku berkali-kali.
"Wae? wae?wae?" ucapku malas dan mendudukan diriku diatas Ranjang berukuran King Size ini.
"Apa ini benar?!" ucapnya tegas sambil menunjukan sebuah Artikel di Ipad putihnya.
Thunder menepuk telinganya, dia lupa akan gadis yang satu itu! bisa-bisa gagal semua usaha pendekatannya jika karena berita konyol seperti itu?
"Kau namja! bertingkahlah seperti Namja!" ucap Krystal lagi, dan membuat Thunder semakin terbebani.
"Akan kususun sebuah rencana, tunggu sebentar!" Ucap Thunder sambil mematikan telepon
***
"Berita itu tidak benar!" ucap Krystal ditelepon saat Suzy meneleponnya.
"Bilang ke Sulli, aku dan Thunder hanya menonton biasa, tidak melakukan apa-apa!" ucap Krystal lagi meyakinkan Suzy.
"Ne ne ne, aku percaya...Sulli juga tidak ambil pusing kok, dia akan kembali dikarantina nanti Sore" Ucap Suzy disebrang sana.
"Syukurlah...ucapkan salamku dan permintaan maafku" ucap Krystal dan mematikan sambungan Ponsel mereka.
"Aish! Paparazzi semakin banyak saja!" ucap Jessica sambil menggigit kuku-kuku jarinya menandakan dia gelisah.
'HUAAAAA!!!!!' suara sorakan dan jepretan terdengar dari luar sana.
"Nona, Tuan Thunder datang!" ucap Bibi Cho tak kalah cemas, Jessica menatap Krystal yang duduk disudut ruangan.
"Pabo!! YAAA PABO NAMJA!!!" Gerutu Krystal.
***
"Kau tau? semua wartawan itu akan menambah berita tidak sedap jika kau berada disini!" ucap Krystal berdiri didepan Thunder yang hanya duduk menatap Krystal datar.
"Aku tidak peduli, toh Sulli juga tidak memikirkan masalah ini..." ucap Thunder dengan senyuman manisnya dan sontak membuat Krystal kesal.
"Lalu? kau tidak memikirkan teman-teman sekolah? teman-teman mu? karir Sandara Unnie? teman-teman unnieku? orangtuamu? KAU TIDAK MEMIKIRKANNYA?!!" bentak Krystal, Thunder hanya menghela nafas sabar.
"Untuk apa kita memikirkan mereka? orang tidak penting? yang penting itu kau,aku,Sulli!" kata Thunder dengan sikap santai, Krystal mendudukan tubuhnya pasrah.
"Perasaanku tidak enak Park Thunder..." ucap Krystal sambil menghela nafas kasar dan menimbulkan kebulan asap yang dihasilkan nafasnya.
"Aku akan melindungimu, tenang saja..." ucap Thunder dengan senyumnya yang membuat Krystal tenang seketika.
"Promise?" Krystal mengulurkan jari kelingkingnya, dan langsung disambut oleh jari kelingking Thunder.
Author POV end.
***
Krystal POV
Aku tau Thunder adalah namja yang bisa memegang Janji, dan dapat memperlakukan wanita dengan baik dalam hal tertentu...walaupun kadang menyebalkan dan cukup Plin-Plan...tapi aku nyaman saat dia bilang akan melindungiku dalam kasus ini.
Sulli bukan yeoja yang suka menggosip, dan otomatis dia tidak akan kemakan oleh gosip-gosip murahan seperti itu, dan lagipula dia tau kalau aku dan Thunder ke Mall karena membeli hadiah, soal menonton itu karena Thunder berjanji padaku, Suzy saksinya...
Sekarang bisa kulihat Thunder duduk dihamparan rumput belakang rumah yang sedikit tertutupi salju sambil bermain bersama Puppy anjing kecil milik Jessica unnie, Jessica unnie sudah berangkat kuliah dijemput oleh teman-temannya dan diapun berjanji tidak akan menceritakan banyak hal mengenai masalah ini.
Kuhampiri Thunder dan Puppy dengan cemilan kecil yang baru saja Jessica unnie beli kemarin malam untuk persediaan musim dingin, bisa kulihat Thunder dengan sumringah menyambutku dan membantuku menaruh nampan Ungu itu diatas rumput.
"Anjingmu lucu Krys" ucap Thunder sambil mengelus pelan badan Puppy.
"Hmmm... ada apa kesini?" tanyaku sambil mengambil Jus Jeruk yang kubawa tadi.
"Bosan saja dirumah, suasana dirumah membuatku penat" Ucap Thunder sambil mencomot wafer coklat didalam piring.
"Hmm..begitu, bagaimana kalau kita latihan debat?" usulku seketika, dia menatapku dengan tatapan Jahilnya yang sudah lama tak terlihat dan mengangguk.
"Baiklah..." ucapnya dan menepukan tangannya untuk membersihkan serpihan wafer yang mengotori tangannya.
Krystal POV end
***
Thunder POV
Mengganti latihan debat beberapa hari yang lalu, yang batal karena ulang tahun Sulli...ide yang bagus juga, setidaknya otakku yang sempat kusut bisa sedikit terobati, berdebat dengan Krystal bukan sebuah beban...melainkan hiburan, menurutku...
"Mulai" ucap Krystal sambil merapikan posisi duduknya berhadap-hadapan denganku.
"Thunder Park, jika mulai musim panas nanti...seandainya ada yang mengungkit-ungkit mengenai gosip ini, kamu akan jawab apa?" tanyanya dengan ekspresi polos.
"Aku tidak akan menjawab apa-apa" ucapku santai, memang benar, untuk apa aku membela diri atau membenarkan kabar itu? biarkan mereka pusing dengan gosip itu!
"Tapi, kalau mereka berfikir yang tidak-tidak?" ucap Krystal lagi
"Tidak-tidak seperti apa? paling mereka berfikir kita menjalin hubungan...hanya itu kan?" jawabku lagi, memang apa lagi yang dipikirkan anak SMA jika mendengar kabar seperti itu?
"Hmm..benar juga..." ucapnya sambil manggut-manggut.
Debat berlangsung sangat heboh, mulai membahas film yang kita tonton, perhiasan waktu itu, dan aku baru ingat kalau aku lupa menyatakan perasaan terhadap Sulli...kenapa aku bisa lupa? apa aku harus menunggu setahun lagi untuk menyatakan perasaan dengan Sulli? ck...Pabo!
***
Keesokan harinya di coffee shop milik Kim Myungsoo, aku dan teman-teman berkumpul...kami semua membahas musim Dingin yang kira-kira akan berhenti sebentar lagi, mungkin satu bulan lagi...tak terasa liburan akan segera berakhir...
Kim Myungsoo menceritakan Suzy padaku, Suzy kembarannya Sulli...dia bilang Suzy mem-post foto selfienya di Instagram dan Myungsoo memuji mata Suzy yang indah didepanku. ck! didepanku? kenapa tidak didepan Suzy saja! tidak gentleman sekali...
Beberapa temanku juga menceritakan mengenai keberhasilannya menyatakan perasaan pada gadis pujaanya, Ohhhh jadi musim dingin dipakai untuk menyatakan perasaan oleh mereka...
"Thunder-ah!" tiba-tiba Mir menyeletuk disela kesibukannya memainkan gitar hitam miliknya.
"wae?" tanyaku cuek
"katanya kau berpacaran dengan Krystal? bukankah kalian sering ribut?" ucap Mir sambil menyimpan Gitarnya itu menandakan dia akan pulang.
"Ani, hanya gosip biasa" ucapku sambil menatapnya penasaran, tidak hanya dirinya...beberapa namja sebaya didepanku juga menatapku aneh.
"Ada apa?" tanyaku curiga
"katakan hati-hati pada Krystal, kau tau geng Jiyeon dan Hyuna kan?" ucap Myungsoo yang sedang menyeduh kopinya.
"Hyuna? Jiyeon? memang aja murid bernama seperti itu disekolah?" biar kuingat-ingat...nama Jiyeon seperti familiar!
"Hyuna mungkin kau tidak tau, tapi Jiyeon kau pasti tau! dia sahabat lama Sulli saat mereka SD...Sulli pernah menceritakannya denganmu pasti!" kata Mir, Mir adalah teman Sulli dan SD,SMP hingga SMA...bahkan saat SMP Sulli sekelas terus dengan Mir.
Tapi Jiyeon....siapa dia?
***
Hari itu Thunder dan Sulli sedang memesan bubble di Stan bubble...Stan bubble sangat penuh karena dimusim panas minuman segar seperti bubble sangat berarti!
"Moccacino dan Vanilla late-nya!" ucap Bibi penjual bubble, Thunder segera mengambil pesanannya dan Sulli lalu membayarnya.
"Gomawo" ucap Thunder dan berlari menjauh dari kerubunan, dilihatnya Sulli asik mengipasi wajahnya yang memerah akibat kepanasan dengan kertas hasil ujian Sains-nya.
"Ini bubble Vanilla latenya..." ucap Thunder menyodorkan Bubble berwarna coklat muda itu pada Sulli, senyuman dibibir Sullipun seketika merekah dan sukses membuat Hati Thunder untuk kesekian kaliya berdebar-debar.
Namun dari jauh Thunder bisa melihat Yeoja berambut panjang bergelombang menghampiri mereka, namun dia tidak tau siapa yeoja itu, sampai Yeoja itu berdiri didepan mereka berdua.
"Nuguya?" tanya Thunder, namun tidak digubris oleh Yeoja tadi.
"Ya!! peringatkan sahabatmu yang sok-sokan bicara dengan logat Inggrisnya yang menjijikan itu! berhenti mencari perhatian dengan Choi Saem! karena Choi Saem itu guru kesayangan saya dan hanya saya yang boleh mendar mandir keruangannya!!" bentak yeoja tadi didepan Sulli.
"Mwo?" kaget Sulli
"Kejadian seperti ini akan terjadi lebih parah kalau temanmu yang menijikan itu tidak merubah sikapnya!" ucap Jiyeon dan pergi, Thunder melirik Sulli yang terlihat menahan emosi.
"Gwenchana?" ucap Thunder, Sulli hanya tersenyum dan menghela nafasnya.
"Gadis berlogat Inggris? nugu? Suzy?" Tanya Thunder bingung.
"Krystal" jawab Sulli dengan suara parau, Thunder hanya mengangguk pelan.
***
"Sesak menahan perasaan ini selama 1 tahun, intinya aku menyukaimu Park Thunder, temui aku di balkon sekolah saat jam olahraga kelasmu! Sulli sangat tidak pantas bersamamu! dia terlalu rendahan untukmu yang sempurna dan sangat teladan.-
-Jiyeon-
___
Aku terbangun dari mimpiku, Aku ingat Jiyeon itu siapa, Yeoja sok berkuasa di sekolah kan? yang membuat Sulli murung setiap bertemu dengannya dan aku benci hal itu, Jiyeon Jiyeon Jiyeon....entah kenapa yeoja ini masuk daftar BAHAYA milikku.
Dan disana juga pertama kalinya aku sadar kalau Sulli pernah menceritakan Krystal, Yeoja yang suka bicara dengan logat Inggris, Logat Inggris?
"OH MY GOD!"
"Promise?"
Ck, ternyata itu yang dimaksud logat Inggrisnya...hahaha pantas Jiyeon kesal dengan Krystal...aku juga awalnya tidak suka dengan logat seperti itu, seperti logat anak yang sombong!
Thunder POV end
____
Author POV
Krystal dan Suzy terlihat menikmati suasana musim salju yang akan berhenti secara bertahap nanti, sekarang mereka berada didalam Toko Hot Dog untuk sekedar menghangatkan badan.
"Kau tidak ada janji dengan Thunder?" tanya Suzy sambil membuka buku menu.
"Janji dengan Thunder? ya jelaslah tidak!" ucap Krystal sambil tertawa pelan dan menatap keluar jendela.
"Kurasa kalian cocok" ucap Suzy sambil menulis pesanannya dan menyerahkannya pada Pelayan Pria yang sedari tadi berdiri disisi kanan meja mereka.
"Aku masih memikirkan Sulli! aku sudah bilang tidak akan mengambil Thunder, dan tidak ada rencana kesana juga!" ucap Krystal cukup serius sekalipun diselangi sedikit tawa.
"Sulli? sudah lama juga tidak bertemu dengannya setelah ulang tahun, tapi kurasa perlahan dia akan melupakan Thunder, secara disana dia akan menemukan Namja yang lebih keren, apalagi di karantina khusus model...pasti banya Namja yang tampan disana!" Ucap Suzy dengan senyum lucunya.
"By the way...Myungsoo menyukai foto selfieku yang baru ku post ke Instagram lho!" ucap Suzy lagi sambil menunjuk foto selfienya itu dari Iphone miliknya.
"Wuah!! ada kemajuan!!" ucap Krystal sambil menepuk kedua tangannya.
"Huft, terlalu banyak yeoja yang menyukai Myungsoo...dan terlalu susah mendekatinya!" ucap Suzy seperti patah semangat.
"Aigoo! tapi kabar Myungsoo pacaran dengan yeoja disekolah tidak pernah kan?? berarti itu hanya sebuah kabar angin!" ucap Krystal, Suzy kembali tersenyum dan mengangguk.
***
Sementara itu Sandara dan Thunder terlihat sedang makan malam di restaurant mewah dan berkelas dengan pakaian yang juga terlihat bukan style anak muda biasa...sangat berkelas!
"Mendekati detik-detik musim dingin terakhir di tahun ini, lebih baik kita habiskan di Hotel, mumpung aku dapat Voucher, kau juga pasti malas kan dirumah terus?" ucap Sandara, Thunder hanya mengangguk menyetujui.
"Apalagi dikejar-kejar paparazzi!" sambung Sandara menyindir Thunder.
"Noona! tidak usah dibahas bisa kan?" ucap Thunder malas.
"wae? siapa tau kau juga jodoh dengan Krystal...dia itu cantik dan manis tau!" ucap Sandara asal bicara sambil melirik Thunder yang hanya tersenyum tipis.
"Tapi sayang terlalu sering berteriak!" ucap Thunder sambil meminum air mineral disisi kanannya.
"Kau masih memikirkan Sulli?" tanya Sandara, Thunder hanya mengangkat bahunya.
"Seniornya ada yang menyatakan perasaan kepadanya, dan aku takut dia menerimanya..." ucap Thunder menyudahi makan malamnya.
"kau takut dia menerimanya? tapi feeling-ku berkata dia akan menerimanya secara tidak langsung, pergaulan anak karantina...seperti kau tidak tau saja, dulu saat aku Dikarantina di Tokyo...suatu kebanggaan bisa menjadi kekasih kakak kelas!" ucap Sandara, Thunder hanya menghela nafas kasar dan mengangguk.
***
Sementara itu Myungsoo terlihat asik dengan laptopnya sambil tersenyum kecil, membuat orang pasti akan bertanya apakah yang dia lihat sampai dia bisa tersenyum semeriah itu?
Suzy.
Dia hanya melihat foto Suzy, mulai dari Foto Suzy saat SMP dengan pipi bulatnya, giginya yang masih sedikit berantakan, rambut dengan model yang berganti-ganti, Suzy dan Sulli memang lebih menarik Sulli dengan kulit Susu dan rambut berkilau, tapi soal kepolosan...Suzy terlihat lebih Innocent dibandingkan Sulli.
Namun tiba-tiba dia melihat foto update-an terbaru Sulli bersama seorang namja berparas tampan dengan tinggi yang 11:12 dengan Sulli.
"Namja? nugu?" gumam Myungsoo
***
Suzy terlihat asik menikmati coklat panas disebuah coffee shop sambil sesekali menatap layar ponselnya seperti menunggu sesuatu, suasana di coffee shop itu cukup ramai namun tidak berisik.
"anyeong..."
DEG!
Suzy seperti kenal suara namja yang dia yakin kini berada dibelakangnya dan dia yakin itu adalah suara Kim Myungsoo...
"Myungsoo?" kaget Suzy sambil menatap Myungsoo dari atas kebawah, dengan sweater merah dan celana panjang hitam, juga rambut coklat miliknya membuat Myungsoo terlihat begitu sempurna dimata Suzy.
"Kau sendiri? aku bisa duduk disitu?" tanya Myungsoo sambil menunjuk bangku didepan Suzy, Suzy hanya mengangguk dan menyeluput Coffee miliknya pelan.
"Kau suka bermain disini juga?" tanya Suzy basa-basi.
"Hah? bermain? ini seperti rumah keduaku..." ucap Myungsoo sambil mengeluarkan ponselnya, Suzy mengangguk...Myungsoo adalah anak yang cukup popular disekolah, pasti dia lebih suka menongkrong di cafe dibandingkan belajar dirumah.
"Begitu membosankan kah rumahmu sehingga kau lebih suka disini?" tanya Suzy sedikit mencairkan suasana dengan candaan konyol yang di lontarkannya, namun ekspresi yang ditunjukan Myungsoo bukanlah ekspresi yang dia harapkan, Myungsoo malah terlihat bingung menatapnya.
"Kau tidak tau?" ucap Myungsoo sambil menatap Suzy bingung, Suzy hanya menyeritkan keningnya dan menggeleng, tidak tau apa? Jelaslah dia tidak tau tentang kehidupan Myungsoo...mereka saja baru-baru ini kenal.
"Kau tidak baca nama cafe ini?" tanya Myungsoo sambil menyodorkan buku menu disisi kanannya dan tertera disana nama cafe itu
Kim coffee shop
"K..kau? Kau pemilik cafe ini????" pekik Suzy sambil menutup mulutnya tak percaya, Myungsoo hanya tersenyum kecil tapi Suzy masih bisa melihat tatapan bingung milik Myungsoo.
"Ternyata cafe ini tidak se-famous yang kukira" ucap Myungsoo agak kecewa.
"aniya! aku saja yang...hm...kurang bergaul, makanya aku tidak tau" ucap Suzy tidak enak, Senyuman Myungsoopun kembali ceria dan mereka melanjutkan obrolan mereka dengan ekspresi kebahagiaan.
***
"OH MY GOD!" Jessica yang sedang membaca majalah fashion diruang tengah keluarga langsung menoleh ke kamar Krystal yang terbuka lebar, sehingga dia bisa tau kegiatan adiknya didalam sana.
"wae?" tanya Jessica saat melihat Krystal keluar dari kamarnya dengan ekspresi acak-acakan.
"2 minggu lagi aku masuk sekolah!! huaaa unnie!! aku malas sekali!!!" ucap Krystal sambil mengacak-acak rambutnya dengan kesal.
"hah? kau malas sekolah? Unnie malah begitu semangat untuk sekolah dulu! aishhh kau ini buruk sekali!" ucap Jessica sambil geleng-geleng kepala.
"eon, sebentar lagi kan Unnie lulus...kira-kira unnie ada kepikiran untuk melanjutkan karier kemana?" tanya Krystal sambil memainkan ujung rambut panjangnya, Jessica menatap langit-langit ruangan sambil bergumam.
"Membuat butik mungkin, eh! tidak. itu terlalu cepat, yaaa mungkin sekedar bekerja di butik dan belajar fashion lebih dalam" ucap Jessica terlihat serius, Krystal hanya mengangguk paham.
"Apa sandara Unnie termasuk orang hebat menurutmu?" tanya Krystal lagi, Jessica langsung membenarkan posisi duduknya yang tadi menyender jadi agak tegak dan rapi.
"Ya, dia sangat hebat, Butiknya terkenal di Seoul, ani...Korea Selatan lebih tepatnya...bahkan dia mulai mempromosikan karyanya ke Tokyo,London...yahhh dia pokonya sangat hebat diusianya yang semuda itu!" ucap Jessica dengan sedikit anggukan disetiap katanya, Krystal hanya mengangguk paham dan mencerna omongan kakaknya tadi.
***
"wuah! sepertinya musim akan mulai berganti, buktinya sekarang sudah tidak terlalu banyak salju!" ucap Thunder sambil menendang-nendang gumpalan Salju didepannya, Sandara hanya mengangguk pelan menyetujui omongan adiknya itu.
"Thunder-ah" ucap Sandara sambil menatap Thunder.
"ne" ucap Thunder yang masih sibuk dengan salju yang dia injak-injak.
"Beritamu dengan Krystal perlahan memudar..." ucap Sandara sambil memperbaiki masker penyamarannya yang sedikit miring.
"Baguslah, memang berita itu tidak benar! mengada-ada saja!" ucap Thunder sambil merapatkan Jaketnya dan menghela nafas kasar.
"Tapi kalau kupikir-pikir kau cocok dengan Krystal" ucap Sandara dengan tatapan yang sulit diartikan kepada Thunder.
"Ya! Noona, aku dan Krystal itu jauh....kami suka berdebat, kami sering beradu argumen...lagipula aku menyukai gadis seperti Sulli, tipeku jauh dari seorang Krystal Jung! aku tidak akan mungkin mencintai yeoja seperti Krystal! Noona ada-ada saja!" desis Thunder sambil menatap kesal pada Noonanya.
"Ya! siapa yang bahas cinta-cintaan? maksudku kalian cocok untuk menjadi model musim semi nanti!" ucap Sandara sambil mengepalkan tangannya siap meninju adiknya yang sok tau ini!
"O..Oh...kukira apaan, Ya! Noona memasangkan kami jadi model sama saja menjerumuskan kami kedalam lubang yang sama! sudah bagus berita itu padam, Noona malah menambahkan ide gila seperti itu! aishh....tidak benar saja!" ucap Thunder.
"Itu baru rencana Thunder, tapi kan siapa tau kalian jodoh? Noona bisa-bisa dapat julukan cupid jika kalian berpacaran benaran kan?" ucap Sandara dengan senyum sumringah, Thunder hanya menatap Noonanya itu sinis dan berjalan melalui Noona-nya itu.
***
"WHAT?? NAMJA CHINGU???!!" Pekik Krystal saat sedang Skype dengan Sulli lewat Tab miliknya, dia kaget saat Sulli memberi kabar bahwa sahabatnya itu sudah memiliki kekasih di Thailand sana.
"Dia orang korea, dia pernah menjadi model peralatan olahraga Korea, namanya Lee Taemin, dia bisa manly, bisa imut juga terkadang..." ucap Sulli disana dengan ekspresi berbunga-bunga.
"ya..terserah-terserah....lalu kapan kau selesaikan Karantinamu itu?" ucap Krystal malas.
"Karantina? aku saja baru 1 bulan 3 minggu di Trainee, bagaimana mau keluar? mungkin tahun depan aku keluar" ucap Sulli dengan nada santainya.
"Ah!!! yasudah terserah kau! nanti malam aku akan memanggilmu lagi bersama Suzy!" ucap Krystal, Sulli hanya mengangguk dan tersenyum lalu mematikan sambungan mereka. Namun seketika Thunder teringat akan Thunder, bagaimana perasaan Thunder jika tau gadis pujaanya sudah memiliki kekasih?
"thunder?" gumamnya setengah berbisik.
TBC
Thunder Park
Other cast : Sandara
Jessica
Suzy
Sulli
Kim Myungsoo
***
Thunder berjalan ke arah parkiran sambil menatap kekanan dan kekiri, dirapatkannya Jaket yang dia kenakan karena angin berhembus cukup kencang, namun sampai saat ini dia belum menemukan Krystal, temannya itu.
Dikeluarkannya ponselnya dari saku celananya, tidak ada tanda-tanda Krystal menelepon, maka itu berarti dia harus menelepon Krystal duluan,
"Apa jangan-jangan dia pulang duluan?" gumam Thunder sambil meletakkan ponsel tersebut ditelinga kanannya.
"Yeoboseyo" Krystal menjawab, Thunder terlihat lega disana...berarti Krystal tidak marah padanya karena dia mau mengangkat telepon darinya.
"Krystal! kau dimana? aku diparkiran sekarang!" Ucap Thunder tanpa ba-bi-bu
"Aku di area mainan anak-anak" ucap Krystal dengan nada datar, Thunder terlihat memasang ekspresi aneh, untuk apa dia di area anak-anak? pikir Thunder.
"Baiklah,aku kesana" Ucap Thunder dan mematikan sambungan teleponnya.
***
Krystal POV
Karena kesal dengan Thunder, aku pergi dari Toko Perhiasan itu... aneh bukan? dia yang meminta pendapat, tapi dia malah mentah-mentah menolak pendapatku? seharusnya dia menghargainya!
Akupun duduk di area permainan anak-anak, disana banyak anak-anak berumur 3-5 tahun bermain, ya...mereka cukup menghibur menurutku, ada yang asik dengan bola mainannya,ada yang asik dengan bonekanya,ada yang asik melompat kesana kemari...mereka sangat menggemaskan!
"Unnie!" tiba-tiba seorang gadis manis dengan pipi bulat dan rambut hitam diikat dua duduk didepanku.
"Anyeong!" ucapku dengan suara manis,agar dia tidak takut denganku...
"Apa yang unnie lakukan disini?" tanyanya dengan suara lucunya, yang membuatku ingin meremas kedua pipi bulatnya.
"Hanya duduk, kamu?" tanyaku lagi.
"Aku sedang menunggu ibuku berbelanja...tadinya kukira permainan ini seru, ternyata sangat membosankan" ucapnya dengan ekspresi sedih.
"Hmmm...begitu, namamu siapa?" tanyaku basa-basi, mana mungkin kami mengobrol namun tidak tau nama satu sama lain? benarkan?
"Kim Han Eun imnida...nama unnie siapa?" tanyanya lagi.
"Krystal Jung imnida..." jawabku dengan senyum termanisku, dia pasti akan terus terbanyang akan senyumku sampai dia berumur sepertiku! pasti.
Drttt.... ponselkupun berdering, pasti namja itu yang menelepon!
Yahh....mungkin dia sedang beruntung, karena aku habis bicara dengan Han Eun, jadi moodku agak membaik dan mau menjawab teleponnya, jika saja moodku buruk, telepon darinya akan kumatikan dan membiarkannya mencariku dengan udara sedingin ini!
"Yeoboseyo" ucapku malas.
"Krystal! kau dimana? aku diparkiran sekarang!" Ck! dia kira aku yeoja seperti di drama tadi? mengambek dan mengumpat di parkiran mobil?
"Aku di area mainan anak-anak" jawabku asal, sebenarnya aku bingung ini adalah area anak-anak atau foodcourt, karena banyak juga anak remaja atau seumuranku makan di cafe kecil yang disediakan disini.
"Baiklah,aku kesana" baiklah, jika dalam hitungan 30 menit dia belum sampai disini? jangan harap dia akan menemukan Jung Krystal disini!
"Siapa yang menelepon unnie?" tanya Han Eun dengan tatapan polosnya menatapku.
"Chingu..."ucapku kembali memasang ekspresi ramah kepada bocah didepanku ini.
"Krys!" aku dan Han Eun menoleh ke arah Barat dan ternyata Thunder sudah disana dengan muka memerah, dia mencariku? huh! sudahlah...anggap saja olahraga ringan untuknya.
"Sudah jam 5! ayo pulang!" ajak Thunder sambil menghampiri mejaku, Han Eun hanya menatap Namja berbadan kekar ini polos.
"Ini chinggu-nya unnie?" tanya Han Eun sambil menatapku, akupun kembali menatapnya dan tersenyum.
"Aku dari tadi bersama Han Eun, mana mungkin kubiarkan dia sendiri menunggu ibunya selesai berbelanja, aku harus menunggu sampai ibunya datang!" ucapku ketus, Thunder menatap Han Eun dengan tatapan malas, sepertinya dia tidak terlalu suka anak kecil.
"Unnie, aku disini bersama Oppaku, dia ada di bangku itu! kalau unnie pulang dengan Oppa, aku bisa kembali kesana..." ucap Han Eun sambil menunjuk namja berumur 14 tahun yang asik memakan Crapes dengan Earphone ditelinganya.
"Yahh...baiklah kalau begitu, Han Eun...sampai jumpa lagi!" ucapku sambil melambaikan tangan ke arahnya dan meninggalkannya dibangku itu sendirian.
***
"Lalu kita mulai mendekor?" Tanya Thunder saat kami tiba dilantai dua rumah Sulli dan Suzy.
Suzy dan Sulli kamarnya berada dilantai dua, dan semua barang ataupun ruangan yang ada dilantai dua adalah ruangan milik mereka berdua, mulai dari Kamar,Toilet,Televisi,Ruangan Sepatu mereka,Ruangan Baju mereka...semuanya penuh akan diri mereka berdua pokonya!
"Tunggu apalagi?" ucapku sambil mengeluarkan satu persatu hiasan, Suzy dan Sulli sangat tidak keberatan jika teman akrabnya memasuki lantai dua, tapi jika tamu yang tidak mereka kenal memasuki lantai dua, siap-siap akan mendapat ocehan pedas dari anak kembar ini!
Aku dan Thunder mulai mendekor, Thunder yang menempelkan barang-barang dilangit ruangan, seperti balon dan sebagainya, aku yang menyiapkan kue, minuman,makanan,letak kursi da sebagainya.
07.45
Aku dan Thunder hanya tersenyum puas melihat hasil karya kami, sepertinya aku berbakat juga dalam hal seperti ini, Thunder segera menghempaskan tubuhnya keatas sofa dan tersenyum.
Tak berapa lama suara mobil Appa-nya Sulli dan Suzy terdengar ditelinga, suara mobilnya sangat khas! Dan beberapa pelayan terlihat menyambut keluarga itu dengan tatapan bahagia.
Hingga datanglah waktu yang ditunggu-tunggu....
Langkah kaki Suzy dan Sulli terlihat mendekat kelantai dua, aku dan Thunder mengumpat dibawah meja, jarak kami cukup dekat, aku bisa mencium aroma tubuh Thunder,sekalipun agak berkeringat...tapi aroma Kopi miliknya masih bisa kucium.
"3...2...1!!!" Ucapku memberi aba-aba
'Cklek'
"SURPRISEEE!!!!!" Teriakku da Thunder, bisa kulihat ekspresi Sulli terlihat kaget luar biasa sedangkan Suzy hanya melotot dan tersenyum puas.
"Saengil Cukkhae hamnida....Saengil Cukkhae hamnida...." Aku dan Thunder menyanyikan lagu itu untuk si Kembar bersaudara.
Aku membawakan kue untuk Suzy dan Thunder untuk Sulli, merekapun melakukan Make a Wish dan meniup lilinnya, malam itu kami lalui dengan penuh kebahagiaan, mulai dari bermain kartu,mendengarkan cerita Sulli saat dikarantina, dan disana Sulli menceritakan mengenai Seniornya yang menyatakan cinta padanya, bisa kulihat Thunder agak sedikit dingin disitu.
Pembicaraanpun kualihkan pada film terbaru yang ku tonton dan pemotretanku dan Suzy beberapa hari yang lalu....Sulli juga mengungkapkan kesedihannya karena tidak bisa menghabiskan waktu berdua lagi denganku da Suzy, dan disana ekspresi Thunder kembali ceria.
Krystal POV end
____
Author POV
"Bye!" Thunder melihat Krystal yang memeluk Suzy dan Sulli digerbang rumah kedua anak tersebut, sedangkan dirinya sudah siap dimobil untuk pulang dan mengantar Krystal.
Krystalpun membuka pintu mobil dan masuk kedalam mobil duduk disamping Thunder, dipakainya Seatbelt dan merapikan rambut panjangnya yang sedikit kusut karena angin musim dingin yang cukup kencang, namun sadar tidak ada Reaksi dari Thunder, diapun menatap Thunder.
"Wae?" tanyanya ketus melihat Thunder yang menatapnya dengan tatapan berbeda.
"Aniya, by the way...sorry buat tadi di Toko perhiasan, aku tidak bermaksud menyinggung" ucap Thunder sambil menyalakan mesin dan mulai melajukan mobilnya menelusuri perumahan elite itu.
"Ne, dan aku minta padamu Park Thunder, hargai pendapat orang! sekalipun kamu gasuka dengan pendapat orang itu!" kata Krystal jutek, Thunder sama mengangguk dan fokus mengendarai mobilnya kembali.
***
Didepan Rumah Minimalis yang ditinggalli Jung bersaudara ini, Mobil Thunder berhenti, dan memuntahkan Krystal dari dalamnya, Krystal membungkukan badannya menandakan dia mengucapkan terimakasih pada Thunder yang sudah mengantarnya, Thunder hanya tersenyum tipis dan mobil itupun melaju melewati gemerlapnya kota seoul.
Saat Krystal hendak membuka gerbang rumahnya, dilihatnya seseorang berdiri dibalik pohon besar didepan rumahnya, gerak-geriknya mencurigakan, dia langsung bersembunyi dibalik pohon saat tau Krystal mengetahui keberadaaanya. Tak mau ambil pusing, Krystalpun masuk kedalam rumahnya.
___
Thunder POV
Di hari minggu musim dingin, memang paling nyaman untuk bermalas-malasan...dimana sekolah libur, tidak ada kerjaan...rasanya hanya ingin membungkus diri dibalik selimut coklat dikamarku ini.
"Ya!! Thunder Park!!" Sandara Noona menggedor pintu kamar dan membukanya, kenapa Noona suka sekali mengganggu?
"Ya!! Ireona! Paliwa!!!!" Jeritnya sambil memukul bahuku berkali-kali.
"Wae? wae?wae?" ucapku malas dan mendudukan diriku diatas Ranjang berukuran King Size ini.
"Apa ini benar?!" ucapnya tegas sambil menunjukan sebuah Artikel di Ipad putihnya.
'THUNDER PARK, ADIK DARI SANDARA PARK BERKENCAN DENGAN SALAH SATU MODEL SANDARA PARK"
Siapa yang membuat artikel seperti ini? Menyebalkan sekali! aku harus menjelaskan semuanya didepan Noona,Krystal,Sulli,teman-temanku dan....Media pastinya, Aigoo......!!!!
"Noona! aku bisa jelaskan!" ucapku sambil merebut tabnya, Sandara Noonapun mendudukan dirinya di ranjangku menandakan dia siap mendengarkan.
"Aku dan Krystal akan berlatih debat waktu itu, dan ternyata itu adalah hari Ulang tahun Sulli dan Suzy, makanya kami ke mall untuk membeli hadiah, dan di Mall banyak yang kami lakukan, bahkan kami sampai ribut...lalu kami merayakan Ulang tahun Suzy dan Sulli dirumah mereka berdua, dan mengantarkan Krystal kerumahnya, dan begitu saja...bukannya berkencan atau sebagainya..." ucapku panjang lebar.
"Hmm...arraso, urus masalahmu sendiri, aku tidak mau ambil pusing, aku mau kerja....Anyeong!" urus masalahku? SENDIRI???
Thunder POV end
____
Author POV
Thunder terlihat mengintip dibalik sela-sela jendela ruang tamu, dilihatnya beberapa Paparazzi didepan rumahnya sambil memotret-motret kesekeliling rumahnya, Gerbang dikunci oleh Pak Kwon, agar paparazi tidak ada yang sembarang masuk atau iseng masuk kedalam tanpa sepengetahuannya.
Drrtt
Thunder mengambil ponselnya dan asal menerima telepon.
"Yeoboseyo" ucapnya sambil mengendap-endap.
"YA!!!! THUNDER!!! CEPAT LAKUKAN SESUATU, KAU TAU? RUMAHKU PENUH DENGAN PAPARAZZI!! BAGAIMANA AKU BISA BERAKTIVITAS KALAU BEGINI??" Semprot Krystal dari telepon.
"Ya! rumahku juga penuh dengan Paparazzi! kau mau aku mati jika aku keluar?" ucap Thunder cemas.
"Dan lagi, kau mau Sulli membaca berita ini dan benci dengan kita?" ucap Krystal emosi
Thunder menepuk telinganya, dia lupa akan gadis yang satu itu! bisa-bisa gagal semua usaha pendekatannya jika karena berita konyol seperti itu?
"Kau namja! bertingkahlah seperti Namja!" ucap Krystal lagi, dan membuat Thunder semakin terbebani.
"Akan kususun sebuah rencana, tunggu sebentar!" Ucap Thunder sambil mematikan telepon
***
"Berita itu tidak benar!" ucap Krystal ditelepon saat Suzy meneleponnya.
"Bilang ke Sulli, aku dan Thunder hanya menonton biasa, tidak melakukan apa-apa!" ucap Krystal lagi meyakinkan Suzy.
"Ne ne ne, aku percaya...Sulli juga tidak ambil pusing kok, dia akan kembali dikarantina nanti Sore" Ucap Suzy disebrang sana.
"Syukurlah...ucapkan salamku dan permintaan maafku" ucap Krystal dan mematikan sambungan Ponsel mereka.
"Aish! Paparazzi semakin banyak saja!" ucap Jessica sambil menggigit kuku-kuku jarinya menandakan dia gelisah.
'HUAAAAA!!!!!' suara sorakan dan jepretan terdengar dari luar sana.
"Nona, Tuan Thunder datang!" ucap Bibi Cho tak kalah cemas, Jessica menatap Krystal yang duduk disudut ruangan.
"Pabo!! YAAA PABO NAMJA!!!" Gerutu Krystal.
***
"Kau tau? semua wartawan itu akan menambah berita tidak sedap jika kau berada disini!" ucap Krystal berdiri didepan Thunder yang hanya duduk menatap Krystal datar.
"Aku tidak peduli, toh Sulli juga tidak memikirkan masalah ini..." ucap Thunder dengan senyuman manisnya dan sontak membuat Krystal kesal.
"Lalu? kau tidak memikirkan teman-teman sekolah? teman-teman mu? karir Sandara Unnie? teman-teman unnieku? orangtuamu? KAU TIDAK MEMIKIRKANNYA?!!" bentak Krystal, Thunder hanya menghela nafas sabar.
"Untuk apa kita memikirkan mereka? orang tidak penting? yang penting itu kau,aku,Sulli!" kata Thunder dengan sikap santai, Krystal mendudukan tubuhnya pasrah.
"Perasaanku tidak enak Park Thunder..." ucap Krystal sambil menghela nafas kasar dan menimbulkan kebulan asap yang dihasilkan nafasnya.
"Aku akan melindungimu, tenang saja..." ucap Thunder dengan senyumnya yang membuat Krystal tenang seketika.
"Promise?" Krystal mengulurkan jari kelingkingnya, dan langsung disambut oleh jari kelingking Thunder.
Author POV end.
***
Krystal POV
Aku tau Thunder adalah namja yang bisa memegang Janji, dan dapat memperlakukan wanita dengan baik dalam hal tertentu...walaupun kadang menyebalkan dan cukup Plin-Plan...tapi aku nyaman saat dia bilang akan melindungiku dalam kasus ini.
Sulli bukan yeoja yang suka menggosip, dan otomatis dia tidak akan kemakan oleh gosip-gosip murahan seperti itu, dan lagipula dia tau kalau aku dan Thunder ke Mall karena membeli hadiah, soal menonton itu karena Thunder berjanji padaku, Suzy saksinya...
Sekarang bisa kulihat Thunder duduk dihamparan rumput belakang rumah yang sedikit tertutupi salju sambil bermain bersama Puppy anjing kecil milik Jessica unnie, Jessica unnie sudah berangkat kuliah dijemput oleh teman-temannya dan diapun berjanji tidak akan menceritakan banyak hal mengenai masalah ini.
Kuhampiri Thunder dan Puppy dengan cemilan kecil yang baru saja Jessica unnie beli kemarin malam untuk persediaan musim dingin, bisa kulihat Thunder dengan sumringah menyambutku dan membantuku menaruh nampan Ungu itu diatas rumput.
"Anjingmu lucu Krys" ucap Thunder sambil mengelus pelan badan Puppy.
"Hmmm... ada apa kesini?" tanyaku sambil mengambil Jus Jeruk yang kubawa tadi.
"Bosan saja dirumah, suasana dirumah membuatku penat" Ucap Thunder sambil mencomot wafer coklat didalam piring.
"Hmm..begitu, bagaimana kalau kita latihan debat?" usulku seketika, dia menatapku dengan tatapan Jahilnya yang sudah lama tak terlihat dan mengangguk.
"Baiklah..." ucapnya dan menepukan tangannya untuk membersihkan serpihan wafer yang mengotori tangannya.
Krystal POV end
***
Thunder POV
Mengganti latihan debat beberapa hari yang lalu, yang batal karena ulang tahun Sulli...ide yang bagus juga, setidaknya otakku yang sempat kusut bisa sedikit terobati, berdebat dengan Krystal bukan sebuah beban...melainkan hiburan, menurutku...
"Mulai" ucap Krystal sambil merapikan posisi duduknya berhadap-hadapan denganku.
"Thunder Park, jika mulai musim panas nanti...seandainya ada yang mengungkit-ungkit mengenai gosip ini, kamu akan jawab apa?" tanyanya dengan ekspresi polos.
"Aku tidak akan menjawab apa-apa" ucapku santai, memang benar, untuk apa aku membela diri atau membenarkan kabar itu? biarkan mereka pusing dengan gosip itu!
"Tapi, kalau mereka berfikir yang tidak-tidak?" ucap Krystal lagi
"Tidak-tidak seperti apa? paling mereka berfikir kita menjalin hubungan...hanya itu kan?" jawabku lagi, memang apa lagi yang dipikirkan anak SMA jika mendengar kabar seperti itu?
"Hmm..benar juga..." ucapnya sambil manggut-manggut.
Debat berlangsung sangat heboh, mulai membahas film yang kita tonton, perhiasan waktu itu, dan aku baru ingat kalau aku lupa menyatakan perasaan terhadap Sulli...kenapa aku bisa lupa? apa aku harus menunggu setahun lagi untuk menyatakan perasaan dengan Sulli? ck...Pabo!
***
Keesokan harinya di coffee shop milik Kim Myungsoo, aku dan teman-teman berkumpul...kami semua membahas musim Dingin yang kira-kira akan berhenti sebentar lagi, mungkin satu bulan lagi...tak terasa liburan akan segera berakhir...
Kim Myungsoo menceritakan Suzy padaku, Suzy kembarannya Sulli...dia bilang Suzy mem-post foto selfienya di Instagram dan Myungsoo memuji mata Suzy yang indah didepanku. ck! didepanku? kenapa tidak didepan Suzy saja! tidak gentleman sekali...
Beberapa temanku juga menceritakan mengenai keberhasilannya menyatakan perasaan pada gadis pujaanya, Ohhhh jadi musim dingin dipakai untuk menyatakan perasaan oleh mereka...
"Thunder-ah!" tiba-tiba Mir menyeletuk disela kesibukannya memainkan gitar hitam miliknya.
"wae?" tanyaku cuek
"katanya kau berpacaran dengan Krystal? bukankah kalian sering ribut?" ucap Mir sambil menyimpan Gitarnya itu menandakan dia akan pulang.
"Ani, hanya gosip biasa" ucapku sambil menatapnya penasaran, tidak hanya dirinya...beberapa namja sebaya didepanku juga menatapku aneh.
"Ada apa?" tanyaku curiga
"katakan hati-hati pada Krystal, kau tau geng Jiyeon dan Hyuna kan?" ucap Myungsoo yang sedang menyeduh kopinya.
"Hyuna? Jiyeon? memang aja murid bernama seperti itu disekolah?" biar kuingat-ingat...nama Jiyeon seperti familiar!
"Hyuna mungkin kau tidak tau, tapi Jiyeon kau pasti tau! dia sahabat lama Sulli saat mereka SD...Sulli pernah menceritakannya denganmu pasti!" kata Mir, Mir adalah teman Sulli dan SD,SMP hingga SMA...bahkan saat SMP Sulli sekelas terus dengan Mir.
Tapi Jiyeon....siapa dia?
***
Hari itu Thunder dan Sulli sedang memesan bubble di Stan bubble...Stan bubble sangat penuh karena dimusim panas minuman segar seperti bubble sangat berarti!
"Moccacino dan Vanilla late-nya!" ucap Bibi penjual bubble, Thunder segera mengambil pesanannya dan Sulli lalu membayarnya.
"Gomawo" ucap Thunder dan berlari menjauh dari kerubunan, dilihatnya Sulli asik mengipasi wajahnya yang memerah akibat kepanasan dengan kertas hasil ujian Sains-nya.
"Ini bubble Vanilla latenya..." ucap Thunder menyodorkan Bubble berwarna coklat muda itu pada Sulli, senyuman dibibir Sullipun seketika merekah dan sukses membuat Hati Thunder untuk kesekian kaliya berdebar-debar.
Namun dari jauh Thunder bisa melihat Yeoja berambut panjang bergelombang menghampiri mereka, namun dia tidak tau siapa yeoja itu, sampai Yeoja itu berdiri didepan mereka berdua.
"Nuguya?" tanya Thunder, namun tidak digubris oleh Yeoja tadi.
"Ya!! peringatkan sahabatmu yang sok-sokan bicara dengan logat Inggrisnya yang menjijikan itu! berhenti mencari perhatian dengan Choi Saem! karena Choi Saem itu guru kesayangan saya dan hanya saya yang boleh mendar mandir keruangannya!!" bentak yeoja tadi didepan Sulli.
"Mwo?" kaget Sulli
"Kejadian seperti ini akan terjadi lebih parah kalau temanmu yang menijikan itu tidak merubah sikapnya!" ucap Jiyeon dan pergi, Thunder melirik Sulli yang terlihat menahan emosi.
"Gwenchana?" ucap Thunder, Sulli hanya tersenyum dan menghela nafasnya.
"Gadis berlogat Inggris? nugu? Suzy?" Tanya Thunder bingung.
"Krystal" jawab Sulli dengan suara parau, Thunder hanya mengangguk pelan.
***
"Sesak menahan perasaan ini selama 1 tahun, intinya aku menyukaimu Park Thunder, temui aku di balkon sekolah saat jam olahraga kelasmu! Sulli sangat tidak pantas bersamamu! dia terlalu rendahan untukmu yang sempurna dan sangat teladan.-
-Jiyeon-
___
Aku terbangun dari mimpiku, Aku ingat Jiyeon itu siapa, Yeoja sok berkuasa di sekolah kan? yang membuat Sulli murung setiap bertemu dengannya dan aku benci hal itu, Jiyeon Jiyeon Jiyeon....entah kenapa yeoja ini masuk daftar BAHAYA milikku.
Dan disana juga pertama kalinya aku sadar kalau Sulli pernah menceritakan Krystal, Yeoja yang suka bicara dengan logat Inggris, Logat Inggris?
"OH MY GOD!"
"Promise?"
Ck, ternyata itu yang dimaksud logat Inggrisnya...hahaha pantas Jiyeon kesal dengan Krystal...aku juga awalnya tidak suka dengan logat seperti itu, seperti logat anak yang sombong!
Thunder POV end
____
Author POV
Krystal dan Suzy terlihat menikmati suasana musim salju yang akan berhenti secara bertahap nanti, sekarang mereka berada didalam Toko Hot Dog untuk sekedar menghangatkan badan.
"Kau tidak ada janji dengan Thunder?" tanya Suzy sambil membuka buku menu.
"Janji dengan Thunder? ya jelaslah tidak!" ucap Krystal sambil tertawa pelan dan menatap keluar jendela.
"Kurasa kalian cocok" ucap Suzy sambil menulis pesanannya dan menyerahkannya pada Pelayan Pria yang sedari tadi berdiri disisi kanan meja mereka.
"Aku masih memikirkan Sulli! aku sudah bilang tidak akan mengambil Thunder, dan tidak ada rencana kesana juga!" ucap Krystal cukup serius sekalipun diselangi sedikit tawa.
"Sulli? sudah lama juga tidak bertemu dengannya setelah ulang tahun, tapi kurasa perlahan dia akan melupakan Thunder, secara disana dia akan menemukan Namja yang lebih keren, apalagi di karantina khusus model...pasti banya Namja yang tampan disana!" Ucap Suzy dengan senyum lucunya.
"By the way...Myungsoo menyukai foto selfieku yang baru ku post ke Instagram lho!" ucap Suzy lagi sambil menunjuk foto selfienya itu dari Iphone miliknya.
"Wuah!! ada kemajuan!!" ucap Krystal sambil menepuk kedua tangannya.
"Huft, terlalu banyak yeoja yang menyukai Myungsoo...dan terlalu susah mendekatinya!" ucap Suzy seperti patah semangat.
"Aigoo! tapi kabar Myungsoo pacaran dengan yeoja disekolah tidak pernah kan?? berarti itu hanya sebuah kabar angin!" ucap Krystal, Suzy kembali tersenyum dan mengangguk.
***
Sementara itu Sandara dan Thunder terlihat sedang makan malam di restaurant mewah dan berkelas dengan pakaian yang juga terlihat bukan style anak muda biasa...sangat berkelas!
"Mendekati detik-detik musim dingin terakhir di tahun ini, lebih baik kita habiskan di Hotel, mumpung aku dapat Voucher, kau juga pasti malas kan dirumah terus?" ucap Sandara, Thunder hanya mengangguk menyetujui.
"Apalagi dikejar-kejar paparazzi!" sambung Sandara menyindir Thunder.
"Noona! tidak usah dibahas bisa kan?" ucap Thunder malas.
"wae? siapa tau kau juga jodoh dengan Krystal...dia itu cantik dan manis tau!" ucap Sandara asal bicara sambil melirik Thunder yang hanya tersenyum tipis.
"Tapi sayang terlalu sering berteriak!" ucap Thunder sambil meminum air mineral disisi kanannya.
"Kau masih memikirkan Sulli?" tanya Sandara, Thunder hanya mengangkat bahunya.
"Seniornya ada yang menyatakan perasaan kepadanya, dan aku takut dia menerimanya..." ucap Thunder menyudahi makan malamnya.
"kau takut dia menerimanya? tapi feeling-ku berkata dia akan menerimanya secara tidak langsung, pergaulan anak karantina...seperti kau tidak tau saja, dulu saat aku Dikarantina di Tokyo...suatu kebanggaan bisa menjadi kekasih kakak kelas!" ucap Sandara, Thunder hanya menghela nafas kasar dan mengangguk.
***
Sementara itu Myungsoo terlihat asik dengan laptopnya sambil tersenyum kecil, membuat orang pasti akan bertanya apakah yang dia lihat sampai dia bisa tersenyum semeriah itu?
Suzy.
Dia hanya melihat foto Suzy, mulai dari Foto Suzy saat SMP dengan pipi bulatnya, giginya yang masih sedikit berantakan, rambut dengan model yang berganti-ganti, Suzy dan Sulli memang lebih menarik Sulli dengan kulit Susu dan rambut berkilau, tapi soal kepolosan...Suzy terlihat lebih Innocent dibandingkan Sulli.
Namun tiba-tiba dia melihat foto update-an terbaru Sulli bersama seorang namja berparas tampan dengan tinggi yang 11:12 dengan Sulli.
"Namja? nugu?" gumam Myungsoo
***
Suzy terlihat asik menikmati coklat panas disebuah coffee shop sambil sesekali menatap layar ponselnya seperti menunggu sesuatu, suasana di coffee shop itu cukup ramai namun tidak berisik.
"anyeong..."
DEG!
Suzy seperti kenal suara namja yang dia yakin kini berada dibelakangnya dan dia yakin itu adalah suara Kim Myungsoo...
"Myungsoo?" kaget Suzy sambil menatap Myungsoo dari atas kebawah, dengan sweater merah dan celana panjang hitam, juga rambut coklat miliknya membuat Myungsoo terlihat begitu sempurna dimata Suzy.
"Kau sendiri? aku bisa duduk disitu?" tanya Myungsoo sambil menunjuk bangku didepan Suzy, Suzy hanya mengangguk dan menyeluput Coffee miliknya pelan.
"Kau suka bermain disini juga?" tanya Suzy basa-basi.
"Hah? bermain? ini seperti rumah keduaku..." ucap Myungsoo sambil mengeluarkan ponselnya, Suzy mengangguk...Myungsoo adalah anak yang cukup popular disekolah, pasti dia lebih suka menongkrong di cafe dibandingkan belajar dirumah.
"Begitu membosankan kah rumahmu sehingga kau lebih suka disini?" tanya Suzy sedikit mencairkan suasana dengan candaan konyol yang di lontarkannya, namun ekspresi yang ditunjukan Myungsoo bukanlah ekspresi yang dia harapkan, Myungsoo malah terlihat bingung menatapnya.
"Kau tidak tau?" ucap Myungsoo sambil menatap Suzy bingung, Suzy hanya menyeritkan keningnya dan menggeleng, tidak tau apa? Jelaslah dia tidak tau tentang kehidupan Myungsoo...mereka saja baru-baru ini kenal.
"Kau tidak baca nama cafe ini?" tanya Myungsoo sambil menyodorkan buku menu disisi kanannya dan tertera disana nama cafe itu
Kim coffee shop
"K..kau? Kau pemilik cafe ini????" pekik Suzy sambil menutup mulutnya tak percaya, Myungsoo hanya tersenyum kecil tapi Suzy masih bisa melihat tatapan bingung milik Myungsoo.
"Ternyata cafe ini tidak se-famous yang kukira" ucap Myungsoo agak kecewa.
"aniya! aku saja yang...hm...kurang bergaul, makanya aku tidak tau" ucap Suzy tidak enak, Senyuman Myungsoopun kembali ceria dan mereka melanjutkan obrolan mereka dengan ekspresi kebahagiaan.
***
"OH MY GOD!" Jessica yang sedang membaca majalah fashion diruang tengah keluarga langsung menoleh ke kamar Krystal yang terbuka lebar, sehingga dia bisa tau kegiatan adiknya didalam sana.
"wae?" tanya Jessica saat melihat Krystal keluar dari kamarnya dengan ekspresi acak-acakan.
"2 minggu lagi aku masuk sekolah!! huaaa unnie!! aku malas sekali!!!" ucap Krystal sambil mengacak-acak rambutnya dengan kesal.
"hah? kau malas sekolah? Unnie malah begitu semangat untuk sekolah dulu! aishhh kau ini buruk sekali!" ucap Jessica sambil geleng-geleng kepala.
"eon, sebentar lagi kan Unnie lulus...kira-kira unnie ada kepikiran untuk melanjutkan karier kemana?" tanya Krystal sambil memainkan ujung rambut panjangnya, Jessica menatap langit-langit ruangan sambil bergumam.
"Membuat butik mungkin, eh! tidak. itu terlalu cepat, yaaa mungkin sekedar bekerja di butik dan belajar fashion lebih dalam" ucap Jessica terlihat serius, Krystal hanya mengangguk paham.
"Apa sandara Unnie termasuk orang hebat menurutmu?" tanya Krystal lagi, Jessica langsung membenarkan posisi duduknya yang tadi menyender jadi agak tegak dan rapi.
"Ya, dia sangat hebat, Butiknya terkenal di Seoul, ani...Korea Selatan lebih tepatnya...bahkan dia mulai mempromosikan karyanya ke Tokyo,London...yahhh dia pokonya sangat hebat diusianya yang semuda itu!" ucap Jessica dengan sedikit anggukan disetiap katanya, Krystal hanya mengangguk paham dan mencerna omongan kakaknya tadi.
***
"wuah! sepertinya musim akan mulai berganti, buktinya sekarang sudah tidak terlalu banyak salju!" ucap Thunder sambil menendang-nendang gumpalan Salju didepannya, Sandara hanya mengangguk pelan menyetujui omongan adiknya itu.
"Thunder-ah" ucap Sandara sambil menatap Thunder.
"ne" ucap Thunder yang masih sibuk dengan salju yang dia injak-injak.
"Beritamu dengan Krystal perlahan memudar..." ucap Sandara sambil memperbaiki masker penyamarannya yang sedikit miring.
"Baguslah, memang berita itu tidak benar! mengada-ada saja!" ucap Thunder sambil merapatkan Jaketnya dan menghela nafas kasar.
"Tapi kalau kupikir-pikir kau cocok dengan Krystal" ucap Sandara dengan tatapan yang sulit diartikan kepada Thunder.
"Ya! Noona, aku dan Krystal itu jauh....kami suka berdebat, kami sering beradu argumen...lagipula aku menyukai gadis seperti Sulli, tipeku jauh dari seorang Krystal Jung! aku tidak akan mungkin mencintai yeoja seperti Krystal! Noona ada-ada saja!" desis Thunder sambil menatap kesal pada Noonanya.
"Ya! siapa yang bahas cinta-cintaan? maksudku kalian cocok untuk menjadi model musim semi nanti!" ucap Sandara sambil mengepalkan tangannya siap meninju adiknya yang sok tau ini!
"O..Oh...kukira apaan, Ya! Noona memasangkan kami jadi model sama saja menjerumuskan kami kedalam lubang yang sama! sudah bagus berita itu padam, Noona malah menambahkan ide gila seperti itu! aishh....tidak benar saja!" ucap Thunder.
"Itu baru rencana Thunder, tapi kan siapa tau kalian jodoh? Noona bisa-bisa dapat julukan cupid jika kalian berpacaran benaran kan?" ucap Sandara dengan senyum sumringah, Thunder hanya menatap Noonanya itu sinis dan berjalan melalui Noona-nya itu.
***
"WHAT?? NAMJA CHINGU???!!" Pekik Krystal saat sedang Skype dengan Sulli lewat Tab miliknya, dia kaget saat Sulli memberi kabar bahwa sahabatnya itu sudah memiliki kekasih di Thailand sana.
"Dia orang korea, dia pernah menjadi model peralatan olahraga Korea, namanya Lee Taemin, dia bisa manly, bisa imut juga terkadang..." ucap Sulli disana dengan ekspresi berbunga-bunga.
"ya..terserah-terserah....lalu kapan kau selesaikan Karantinamu itu?" ucap Krystal malas.
"Karantina? aku saja baru 1 bulan 3 minggu di Trainee, bagaimana mau keluar? mungkin tahun depan aku keluar" ucap Sulli dengan nada santainya.
"Ah!!! yasudah terserah kau! nanti malam aku akan memanggilmu lagi bersama Suzy!" ucap Krystal, Sulli hanya mengangguk dan tersenyum lalu mematikan sambungan mereka. Namun seketika Thunder teringat akan Thunder, bagaimana perasaan Thunder jika tau gadis pujaanya sudah memiliki kekasih?
"thunder?" gumamnya setengah berbisik.
TBC
Langganan:
Komentar (Atom)